Penyebab dan Gejala Kejang pada Anak

Meskipun kejang memiliki banyak penyebab yang diketahui, bagi sebagian besar anak-anak, penyebabnya masih belum diketahui. Dalam banyak kasus ini, ada beberapa riwayat kejang keluarga. Penyebab yang tersisa termasuk infeksi seperti meningitis, masalah perkembangan seperti cerebral palsy, trauma kepala, dan banyak penyebab lainnya yang kurang umum.

Sekitar seperempat dari anak-anak yang dianggap kejang sebenarnya ditemukan memiliki gangguan lain setelah evaluasi lengkap. Gangguan lainnya termasuk pingsan, mantra pemegangan napas, teror malam, migrain, dan gangguan kejiwaan.

Jenis kejang yang paling umum pada anak-anak adalah kejang demam, yang terjadi ketika infeksi yang terkait dengan demam tinggi berkembang.

Alasan lain untuk kejang adalah ini:

    Infeksi
    Gangguan metabolik
    Narkoba
    Obat-obatan
    Racun
    Pembuluh darah yang tidak teratur
    Pendarahan di dalam otak
    Banyak masalah yang belum ditemukan

Gejala yang Berbeda pada Kejang Anak

Kejang pada anak-anak memiliki berbagai jenis gejala. Deskripsi menyeluruh tentang jenis gerakan yang disaksikan, serta tingkat kewaspadaan anak, dapat membantu dokter menentukan jenis kejang apa yang dimiliki anak Anda.

    Gejala yang paling dramatis adalah kejang umum. Anak mungkin mengalami sentakan yang berirama dan kejang otot, terkadang dengan kesulitan bernapas dan memutar mata. Anak sering mengantuk dan bingung setelah kejang dan tidak ingat kejang sesudahnya. Kelompok gejala ini adalah umum dengan kejang grand mal (umum) dan demam.

    Anak-anak dengan kejang ketidakhadiran (petit mal) mengembangkan hilangnya kesadaran dengan menatap atau berkedip, yang dimulai dan berhenti dengan cepat. Tidak ada gerakan kejang. Anak-anak ini kembali normal segera setelah kejang berhenti.

    Pergerakan berulang seperti mengunyah, bibir menampar, atau bertepuk tangan, diikuti oleh kebingungan umum terjadi pada anak-anak yang menderita jenis gangguan kejang yang dikenal sebagai kejang parsial kompleks.

    Kejang parsial biasanya hanya mempengaruhi satu kelompok otot, yang kejang dan bergerak secara konvulsif. Spasme dapat berpindah dari grup ke grup. Ini disebut march seizures. Anak-anak dengan jenis kejang ini juga dapat berperilaku aneh selama episode dan mungkin atau mungkin tidak mengingat kejang itu sendiri setelah berakhir.

No comments:

Post a Comment